Pupuk bermanfaat membantu pertumbuhan tanaman dan memperoleh hasil panen yang maksimal serta melimpah. Namun, banyaknya pilihan pupuk di pasaran sering kali membuat bingung menentukan jenis pupuk yang tepat bagi tanaman, dari pupuk cair, pupuk alami, maupun pupuk padat. Baca juga: Pupuk Cair Vs Pupuk Butiran, Mana yang Lebih Baik? Tak berhenti sampai di situ, penggunaan pupuk juga kerap membuat pusing, seperti bagaimana cara menggunakan pupuk yang tepat? Untuk menjawab hal-hal tersebut, Anda dapat memilih pupuk organik sebagai salah satu pilihan aman. Selebihnya, memperhatikan cara memilih dan menggunakan pupuk dengan tepat untuk tanaman. Dilansir dari Better Homes and Gardens, Jumat (8/3/2024), berikut cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman.
Lakukan pemeriksaan tanah
Sebelum mengaplikasin pupuk pada tanaman, periksa kondisi tanah dengan menggunakan seperangkat alat pemeriksaan tanah atau membawa sampel tanah ke ahli tanaman setempat untuk hasil lebih lengkap. Pemeriksaan tanah bertujuan mengetahui nutrisi apa saja yang dibutuhkan tanah yang nantinya akan menjadi media tanam. Selain itu, membantu memilih kandungan pupuk yang tepat untuk melengkapi nutrisi pada tanah.
Buat jadwal pemupukan
Selanjutnya, cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman adalah membuat jadwal pemberian pupuk. Perlu diketahui, setiap tanaman memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda-beda. Misalnya, tanaman labu memiliki kebutuhan nutrisi lebih tiggi sehingga pemupukan harus dilakukan setiap dua sampai tiga minggu sekali. Begitu pun tanaman tomat hanya membutuhkan pemupukan setipa empat sampai enam minggu sekali. Membuat dan mengecek jadwal secara berkala di kalender dapat membantu melakukan pemupukan tepat waktu.
Pilih pupuk yang tepat
Jenis pupuk yang beragam sering kali membuat bingung memilihnya dan setiap jenis pupuk memiliki kegunaan serta kelebihan berbeda. Pupuk yang mengandung nitrogen tinggi biasanya digunakan untuk sayuran berdaun hijau. Sedangkan, tanaman yang menghasilkan buah membutuhkan pupuk yang kaya kandungan fosfor dan kalium. Meski memiliki manfaat berbeda, Anda bisa menggunakan keduanya untuk tanaman. Anda dapat menggunakan pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi pada awal pertumbuhan tanaman untuk mendukung pertumbuhan daun.
Kemudian, saat tanaman mulai berbunga atau berbuah, ganti menggunakan pupuk nitrogen yang kaya fosfor dan kalium. Selain itu, dapat menggunakan pupuk serbaguna yang bekerja aik di segala jenis tanaman.
Gunakan pelindung diri
Cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman adalah menggunakan pelindung diri. Beberapa jenis pupuk mungkin mengharuskan Anda menggunakan pakaian pelindung saat engaplikasikannya pada tanaman, seperti sarung tangan, pelindung mata, juga masker wajah. Pastikan membaca instruksi pemakaian pada pupuk terlebih dahulu untuk menentukan perlengkapan pelindung apa saja yang dibutuhkan.
Gunakan cara tepat dan mudah
Saat mengaplikasikan pupuk berbentuk granula atau butiran akan lebih mudah jika menggunakan handheld spreader atau alat penyebar pupuk genggam supaya penyebaran pupuk lebih merata. Namun, ini berbeda dengan pupuk cair. Jenis pupuk ini akan lebih mudah diaplikasikan dengan bantuan kaleng penyiram atau penyempot taman. Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan selang agar pengaplikasikan pupuk lebih praktis
Perhatikan pertumbuhan tanaman
Anda dapat menganalisis kebutuhan tanaman dengan cara memperhatikan bagaimana kondisi tanaman pada masa pertumbuhan. Jika tanaman tumbuh dengan kondisi daun pucat dan vena atau urat daun yang terlihat, ini menandakan tanaman kekurangan unsur hara yang dapat diperbaiki dengan melakukan pemupukan. Namun, apabila daun pada tanaman mulai menguning, bahkan coklat, hal ini bisa menjadi pertanda tanaman mengalami pemupukan berlebihan.
Lakukan pemupukan pada waktu tepat
Waktu juga menjadi hal yang perlu diperhatikan saat mengaplikasikan pupuk pada tanaman. Jika perkiraan cuaca menunjukkan akan terjadi hujan deras dalam waktu dekat, ini menjadi waktu tepat memberikan pupuk granula pada tanaman. Hujan akan membasahi pupuk dan memudahkan peleburannya dengan tanah. Hal ini memudahkan tanaman menyerap zat hara dari pupuk. Pupuk granula juga dapat digunakan sebelum menyiram tanaman. Sedangkan, penggunaan pupuk cair sebaiknya dilakukan pada pagi atau malam hari saat suhu lingkungan sedang sejuk dan cuaca lebih kering. Hal tersebut bertujuanmemberikan waktu cukup bagi tanaman untuk menyerap zat hara dari pupuk serta meminimallan kemungkinan kerusakan daun tanaman akibat sinar matahari.
Ketahui kapan tidak boleh dilakukan pemupukan
Selama musim panas, Anda harus mengurangi pemberian pupuk pada tanaman. Hal tersebut karena tanaman yang terpapar panas matahari tidak dapat menyerap pupuk dengan baik dan kandungan garam dalam pupuk dapat menumpuk di sekitar akar. Akibatnya, menghambat kemampuan tanaman dalam menyerap air.
Kombinasikan dengan kompos
Beberapa dari kita terkadang bingung harus memilih antara pupuk atau kompos. Ternyata, keduanya dapat bekerja baik jika digunakan secara bersamaan. Kompos yang kaya akan makro gizi dapat memperbaiki tekstur tanah serta memberikan kelembapan, sedangkan pupuk memiliki kandungan mikro gizi yang lebih banyak dari kompos. Menggunakan kedua jenis pupuk ini secara bersamaan dapat memperbaiki kondisi tanah dan menghasilkan tanaman yang lebih sehat.
Kombinasikan dengan tanaman pendamping
Terakhir, cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman adalah mengombinasikannya dengan tanaman pendamping. Pilih tanaman pendamping yang dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman di dekatnya. Jika digunakan bersama dengan pupuk, tanaman pendamping ini dapat meningkatkan kesehatan taman secara keseluruhan serta membantu menghasilkan panen sayuran segar yang lebih besar. Beberapa tanaman pendamping yang dapat ditanam untuk memperbaiki tanah secara alami, di antaranya kacang-kacangan, seperti buncis dan kacang polong. Menanam tanaman ini di kebun sayur campuran dapat mengurangi jumlah pupuk yang perlu diberikan pada tanaman sepanjang musim.
